ACEHSINGKIL — Dukungan masyarakat Desa Kilangan, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon dan Hamzah Sulaiman, semakin nyata. 

Dalam sebuah acara silaturahmi yang berlangsung pada, Jumat(27/9/2024), warga secara simbolis menyerahkan 100 kostum bertuliskan “Sahabat” sebagai bentuk dukungan mereka.

Acara yang digelar dengan penuh hangat ini menggambarkan harapan besar masyarakat Kilangan agar pasangan Oyon-Hamzah mampu melanjutkan dan menyelesaikan berbagai proyek pembangunan yang sempat tertunda di daerah tersebut.

Tak hanya sekadar kostum, dukungan juga terlihat dari spanduk-spanduk yang menghiasi hampir setiap sudut desa. 

Salah satu spanduk yang menarik perhatian bertuliskan, “Keras tapi jelas, tegas berkomitmen janji, bersahabat tanpa khianat, membangun tanpa pilah-pilih, sepakat kito sadonyo 2024 ko untuk melanjutkan pembangunan yang tertunda.” 

Tulisan ini mencerminkan kuatnya harapan warga agar pasangan Oyon-Hamzah membawa perubahan yang nyata bagi Desa Kilangan dan Aceh Singkil secara keseluruhan.

Menurut Andri Fahmi, salah satu tokoh masyarakat setempat, penyerahan kostum ini bukan sekadar simbol biasa, melainkan wujud kerinduan terhadap gaya kepemimpinan Safriadi Oyon yang dinilainya tegas dan berkomitmen pada janji-janji politiknya.

“Kami berharap Pak Oyon dan Pak Hamzah bisa kembali memimpin Aceh Singkil. Dukungan ini adalah harapan kami agar pembangunan yang sempat tertunda bisa segera dilanjutkan,” ungkap Andri dengan semangat yang membara.

Dalam pidatonya, Safriadi Oyon tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Kilangan atas dukungan yang begitu besar. 

Ia menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan program-program pembangunan yang telah dirintis sebelumnya.

“Kami sangat menghargai kepercayaan ini. Insya Allah, kami akan terus bekerja keras untuk mewujudkan harapan masyarakat,” ujar Oyon dengan penuh keyakinan.

Dukungan dari Desa Kilangan ini menjadi cerminan kuat aspirasi masyarakat yang mendambakan kepemimpinan berintegritas, yang mampu menggerakkan kembali pembangunan secara adil dan merata di seluruh Aceh Singkil. 

Harapan besar ini menegaskan bahwa warga tidak hanya ingin pemimpin yang bersahabat, tetapi juga yang mampu menepati janji-janjinya tanpa memandang bulu.[]