SIBOLGA – Kepolisian Resor (Polres) Sibolga berhasil mengungkap kasus pembunuhan seorang mahasiswa asal Aceh bernama Arjuna Tamaraya (21) yang tewas akibat pengeroyokan di area Masjid Agung Sibolga, Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota. Dalam waktu kurang dari tiga hari, polisi berhasil menangkap lima tersangka yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.

Kapolres Sibolga AKBP Eddy Inganta, didampingi Kasat Reskrim AKP Rustam E. Silaban, dalam konferensi pers di Mapolres Sibolga, Senin (3/11/2025), menjelaskan bahwa insiden tragis itu terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 03.30 WIB di dalam dan halaman masjid. Korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka parah akibat penganiayaan, dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.

“Tim gabungan Satreskrim Polres Sibolga, Satintelkam, dan Polsek Sibolga Sambas segera bergerak setelah menerima laporan. Dua tersangka pertama, berinisial ZPA dan HBK, berhasil diamankan tak lama setelah kejadian,” ujar AKBP Eddy Inganta.

Tiga tersangka lainnya, yakni SSJ, REC, dan CLI, ditangkap di wilayah Sibolga dan sekitarnya dalam waktu kurang dari tiga hari setelah peristiwa itu. Dari hasil penangkapan, polisi turut menyita sejumlah barang bukti penting, di antaranya rekaman CCTV dari Masjid Agung Sibolga yang menjadi petunjuk utama dalam proses penyelidikan.

Selain itu, turut diamankan satu buah kelapa yang digunakan untuk memukul korban, pakaian korban, topi hitam merek Brooklyn New York, tas hitam merek Polo Glad, serta ember plastik warna hitam.

Kasat Reskrim AKP Rustam E. Silaban menjelaskan bahwa setiap pelaku memiliki peran berbeda dalam aksi tersebut. “Masing-masing tersangka kami periksa secara intensif untuk memastikan peran dan motif di balik tindakan mereka. Kasus ini masih kami kembangkan,” ujarnya.

Kapolres menegaskan, seluruh pelaku telah diamankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kami berkomitmen mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. Tidak ada ruang bagi kejahatan kekerasan di wilayah hukum Polres Sibolga,” tegas AKBP Eddy Inganta.

Saat ini, kelima tersangka ditahan di Mapolres Sibolga untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih mendalami motif di balik aksi brutal tersebut yang menewaskan korban di tempat ibadah.