ACEHSINGKIL – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Singkil selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir besar yang merendam ratusan rumah warga serta memutus akses transportasi di sejumlah desa. Kondisi ini menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga di kawasan terdampak, Minggu (11/8/2024).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil melaporkan, lima Desa di Kecamatan Simpang Kanan mengalami dampak paling parah, yakni Desa Lae Riman, Ujung Limus, Tanjung Mas, Cibubukan, dan Serasah. Di Desa Silatong, banjir mengakibatkan terputusnya jalan lintas Singkil-Subulussalam, sehingga kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Singkil, H. Al-Husni SH, mengatakan bahwa hujan yang terus mengguyur wilayah ini telah memperburuk situasi.

“Curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan menjadi penyebab utama banjir yang merendam rumah warga dan memutus jalan utama di kawasan ini,” ujarnya.

Menurut data yang dihimpun, sebanyak 317 rumah di lima desa tersebut terendam banjir, dengan total 1.437 jiwa terdampak.

Diantaranya, Desa Silatong: 40 Kepala Keluarga (120 jiwa), Desa Lae Riman: 30 Kepala Keluarga (150 jiwa), Desa Ujung Limus: 67 Kepala Keluarga (357 jiwa), Desa Tanjung Mas: 65 Kepala Keluarga (350 jiwa), Desa Cibubukan: 115 Kepala Keluarga (460 jiwa), Desa Serasah: Masih dalam proses pendataan

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang terjebak serta menyalurkan bantuan darurat.

Hingga kini, upaya evakuasi masih berlangsung, sementara pemerintah daerah telah mengaktifkan posko darurat guna memberikan bantuan kepada para korban.

BPBD Aceh Singkil terus memantau perkembangan cuaca, mengingat potensi hujan lebat yang masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait kemungkinan banjir susulan.

Banjir ini merupakan bencana serius yang menguji kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Diharapkan kerjasama antara pemerintah dan warga dapat meminimalkan dampak lebih lanjut dan mempercepat proses pemulihan pasca-banjir.[]