Banda Aceh — Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menegaskan komitmennya untuk mengurangi ketergantungan Aceh terhadap pasokan telur dan pakan ayam dari Sumatera Utara. Hal itu disampaikan Mualem usai menerima kunjungan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa (21/10).

Menurut Mualem, selama ini sebagian besar kebutuhan telur dan pakan di Aceh dipasok dari Sumatera Utara, terutama dari Medan. Namun, ia menilai kondisi tersebut tidak ideal bagi kemandirian ekonomi daerah.

“Kita tahu selama ini kita bergantung dengan Medan, seperti telur, pakan, dan lain sebagainya. Jadi kita tidak mau bergantung 100 persen pada mereka,” ujar Mualem.

Untuk mengatasi hal itu, kata Mualem, Pemerintah Aceh telah menjalin kerja sama dengan investor asal China yang berencana menanamkan modal sebesar US$130 juta atau sekitar Rp2 triliun di sektor peternakan ayam petelur dan pakan ternak di Aceh.

Mualem menyebutkan, lahan untuk pembangunan pabrik dan peternakan tersebut telah disiapkan. Proses pembangunan diperkirakan memakan waktu satu tahun, dan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2027.

“Lahannya sudah ada, pengerjaan setahun. Jadi tahun 2027 sudah bisa beroperasi. Inilah langkah kita agar Aceh bisa berdiri di atas kaki sendiri,” kata Mualem.