Aceh Singkil — Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kabupaten Aceh Singkil mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil agar segera merealisasikan program subsidi transportasi bagi mahasiswa asal daerah yang sedang menempuh pendidikan di luar Aceh Singkil.

Ketua LMND Aceh Singkil, Surya Padli, mengatakan tingginya biaya transportasi menjadi beban berat bagi mahasiswa, terutama yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.

“Hal ini seringkali menghambat mahasiswa untuk pulang kampung saat liburan maupun mengikuti kegiatan akademik yang memerlukan mobilitas tinggi,” ujar Surya, Sabtu (12/10/2025).

Menurutnya, hingga kini perhatian Pemkab terhadap kebutuhan dasar mahasiswa masih sangat minim, khususnya dalam hal dukungan biaya transportasi.

“Padahal, mahasiswa adalah aset daerah yang nantinya akan kembali membangun Aceh Singkil,” tegasnya.

Surya menilai subsidi transportasi merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap dunia pendidikan dan kesejahteraan generasi muda.

“Apalagi di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum stabil, banyak mahasiswa terpaksa menahan diri untuk tidak pulang atau bahkan bekerja sambilan demi menutupi biaya hidup dan transportasi,” tambahnya.

Berdasarkan data lapangan, ongkos transportasi penumpang rute Banda Aceh–Singkil saat ini mencapai Rp250 ribu hingga Rp280 ribu per orang. Biaya tersebut dinilai sangat memberatkan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar daerah.

LMND juga menyerukan agar seluruh elemen pemuda dan mahasiswa asal Aceh Singkil bersatu mendorong pemerintah daerah lebih responsif terhadap persoalan pendidikan.

“Mahasiswa jangan hanya dilibatkan saat acara seremonial. Kita butuh kebijakan nyata yang mendukung perjuangan pendidikan. Sudah saatnya pemerintah hadir untuk generasi muda,” tutup Surya.