PULAU BANYAK – Seorang nelayan asal Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, Rifnal (35), selamat dari maut setelah perahunya karam akibat dihantam ombak besar saat melaut, Minggu (8/6/2025) pagi.
Kejadian bermula saat Rifnal pergi melaut seperti biasa sekitar pukul 08.00 WIB menggunakan perahu kayu miliknya. Namun, cuaca tiba-tiba berubah drastis disertai angin kencang dan badai yang memaksa Rifnal segera kembali ke daratan.
Dalam perjalanan menuju bibir pantai, ombak besar menghantam perahu Rifnal berulang kali hingga air masuk ke dalam perahu. Ia sempat berusaha menimba air, namun perahu kemudian menabrak batu karang dan tidak dapat dikendalikan, hingga akhirnya karam.
Meski dalam kondisi bahaya, Rifnal terus berjuang menyelamatkan diri. Ia menarik perahunya yang masih mengapung ke arah pantai dan berhasil mencapai daratan setelah lebih dari dua jam bertarung dengan gelombang.
Setelah mengamankan perahu yang rusak, Rifnal berjalan kaki sejauh dua kilometer ke permukiman warga untuk meminta bantuan. Ia kemudian melapor kepada Kepala Dusun setempat, Istaman.
“Ia datang dalam kondisi lelah dan sedih. Perahunya sudah rusak parah, mesinnya juga tidak berfungsi,” kata Istaman saat dikonfirmasi, Minggu siang.
Warga kemudian bergotong royong membantu menarik perahu tersebut dari pinggir pantai. Menurut Istaman, kerugian yang dialami Rifnal diperkirakan mencapai Rp15 juta. Perahu itu merupakan satu-satunya alat mencari nafkah bagi Rifnal yang menjadi tulang punggung keluarga dengan seorang istri dan tiga anak.
Istaman berharap pemerintah daerah, terutama pihak kecamatan, kabupaten, serta dinas terkait seperti Dinas Sosial dan BPBD, dapat memberikan perhatian dan bantuan kepada Rifnal.
“Semoga ada bantuan yang bisa meringankan beban beliau. Ini murni musibah, dan nelayan seperti Rifnal sangat menggantungkan hidup dari perahunya,” tutupnya.[]